PT Kereta Api Indonesia sedang mengkaji pembangungan jalur kereta api yang menghubungkan Muaro Bungo, Jambi, dengan jalur rel yang sudah ada di Sumatera Barat. Selain itu, PT KAI juga mengkaji pembangunan terowongan kereta menghubungkan Kota Padang dengan Solok sepanjang 9,7 kilometer sehingga otomatis menjadi terowongan kereta api terpanjang di Indonesia.
Rencana pengembangan jalur kereta api di Sumatera Barat ini masih menyisakan sejumlah studi yang ditargetkan selesai tahun ini. Pembangunan short cut (terowongan) dari Indarung-Solok sepanjang 9,7 kilometer masih menyisakan studi tentang detail engineering design (DED) terowongan.
Humas PT Kereta Api Indonesia Divre Sumbar Romeyo mengaku, penanganan sejumlah pengembangan jalur kereta api di Sumbar ditangani satuan kerja yakni Dinas Perhubungan Sumbar. Menurutnya, semua tergantung pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Perhubungan Sumbar.
“Semua tergantung Pak Gubernur,” kata Romeyo saat dihubungi VIVAnews, Senin, 8 Agustus 2011. Ia mengaku, saat ini DED teknikal masih ditangani satuan kerja provinsi yang melibatkan Dishub dan PT KAI Sumbar. Paling cepat, ujarnya, dua tahun ke depan baru bisa diwujudkan untuk membangun terowongan dari Indarung-Solok.
Kepala Dinas Perhubunan Sumbar Akmal mengaku, pengerjaan DED terowongan tersebut telah memasuki tahap dua. “Studi yang dilakukan sekarang terkait kedalaman terowongan, DED pertama tentang design terowongan telah selesai dilakukan,” ujar Akmal pada VIVAnews.
Studi terkait kelayakan pembangunan terowongan ini menghabiskan sekitar Rp4 miliar dana yang bersumber dari APBN. Menurut Akmal, tahun ini, semua studi tersebut ditargetkan selesai. Ia mengaku, departemen perhubungan telah menyetujui pembangunan terowongan sepanjang 9,7 km ini yang akan mempersingkat jarak tempuh ratusan kilometer dari jalur kereta api yang telah ada.
Dibangunnya terowongan tersebut juga akan mewujudkan jalur kereta dari Padang-Solok-Singkarak-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang. “Ini sudah menjadi rencana strategis departemen, mudah-mudahan tahun 2012 bisa dikerjakan,” katanya. Analisisnya, jika semua perencanaan studi selesai tahun ini, tahun 2012 pengerjaan pembangunan jalur yang memperpendek jarak ini bisa dilakukan.
Dalam rancangan teknisnya, jika kemiringan tanjakan di atas 10 derajat, panjang jalur terowongan mencapai 9,6 km. Sebaliknya, jika kemiringan tanjakan di bawah 10 derajat, diperkirakan panjang terowongan bisa mencapai 22 km. Menurut Akmal, proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana triliunan rupiah. “Lebih (Rp4 triliun) untuk pengerjaannya. Nantilah, saya lihat dulu pastinya,” katanya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat rapat koordinasi dengan Bappenas pembangunan jalur kereta di Sumbar menjadi pengembangan Jaringan Kereta Api Trans Sumatera. Pembangunan short cut tersebut menjadi pengerjaan tahapan awal untuk menghubungkan jalur kereta di Sumbar dengan jalur kereta trans-Sumatera.
“Tahun 2012 diharapkan Kementerian Perhubungan melaksanakan studi kelayakan dan DED pada lintas Solok-Sawahlunto-Sijunjung-Dharmasraya-Muaro Bungo Provinsi Jambi,” kata Irwan. Jalur ini kereta ini nantinya yang akan menghubungkan Sumbar dengan trans-Sumatera.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar