Pepatah lama yang mengatakan gairah pria tak pernah padam berapa pun usianya, ternyata benar. Sebab, tidak seperti perempuan yang mengalami penurunan level estrogen sejalan dengan pertambahan usia, kadar hormon testosteron pada pria ternyata tidak mengalami penurunan pada saat mereka menua.
Hal ini ditegaskan oleh hasil studi dari para peneliti di Australia. Penelitian ini juga menyebutkan, apabila pria mengalami penurunan testosteron pada usia lanjut, itu lebih merupakan suatu akibat dari adanya gangguan kesehatan, bukannya sebagai penyebab timbulnya gangguan kesehatan.
"Sebagian pakar meyakini bahwa kekurangan hormon testosteron yang terjadi akibat faktor usia dapat berkontribusi pada menurunnya kesehatan para pria lanjut usia sehingga menimbulkan berbagai gejala tidak spesifik, seperti lelah berlebihan atau hilangnya libido," kata Daved Handelsman, MD, PhD, profesor dan direktur ANZAC Research Institute di University of Sydney.
"Sebagian pakar meyakini bahwa kekurangan hormon testosteron yang terjadi akibat faktor usia dapat berkontribusi pada menurunnya kesehatan para pria lanjut usia sehingga menimbulkan berbagai gejala tidak spesifik, seperti lelah berlebihan atau hilangnya libido," kata Daved Handelsman, MD, PhD, profesor dan direktur ANZAC Research Institute di University of Sydney.
Namun, lanjutnya, hasil penelitian terbaru ini memperlihatkan bahwa level testosteron ternyata tidak mengalami penurunan ketika pria bertambah usia. Asalkan, mereka berada dalam kondisi kesehatan yang prima, tanpa ada keluhan kesehatan yang berarti dan tidak mengonsumsi obat medis apa pun.
Studi ini juga menunjukkan, gangguan obesitas dapat menyebabkan adanya penurunan terhadap level testosteron, sementara faktor usia ternyata tidak memberikan pengaruh apa pun. "Adanya penurunan pada kadar testosteron pada pria lanjut usia biasanya juga dibarengi gejala-gejala yang serupa dengan yang dialami seseorang yang mengalami gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung," tambah Handelsman. "Jadi, tidak semata-mata terlihat sebagai suatu kondisi kekurangan hormon."
Studi ini juga menunjukkan, gangguan obesitas dapat menyebabkan adanya penurunan terhadap level testosteron, sementara faktor usia ternyata tidak memberikan pengaruh apa pun. "Adanya penurunan pada kadar testosteron pada pria lanjut usia biasanya juga dibarengi gejala-gejala yang serupa dengan yang dialami seseorang yang mengalami gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung," tambah Handelsman. "Jadi, tidak semata-mata terlihat sebagai suatu kondisi kekurangan hormon."
Handelsman juga mengatakan bahwa terapi testosteron sebenarnya tidak dibutuhkan oleh pria-pria dengan level hormon lelaki yang rendah. Yang terbaik adalah mengatasi gangguan penyakit yang menjadi penyebabnya.
0 komentar:
Posting Komentar