Sebuah stasiun televisi Inggris dikecam banyak pihak setelah menyiarkan sebuah program dokumenter yang berisi kehidupan bersama sebuah suku asli di pedalaman Peru. Pasalnya, banyak adegan dalam film dokumenter tersebut yang direka, serta banyak sekali terjemahan yang tidak sesuai dengan aslinya.
Dilansir dari laman Daily Mail pada Rabu 3 Agustus 2011, acara bermasalah yang disiarkan di salah satu saluran internasional milik BBC itu berjudul 'Mark & Olly: Living with the Machigenga'. Menurut beberapa pihak yang pernah bekerjasama dengan suku yang tinggal di Amazon ini, banyak sekali subtitle yang salah, membuat suku ini terlihat seperti suku yang liar, bukan yang cinta damai seperti seharusnya.
Contohnya, dalam sebuah adegan, seorang anggota suku mengatakan sesuatu yang diberi subtitle "Kami menggunakan panah untuk membunuh pihak luar yang mengancam kami." Padahal, menurut Ron Shepard, antropolog yang mengerti bahasa suku yang juga dikenal dengan nama Matsigenka ini, arti sebenarnya adalah "Kalian berasal dari tempat yang sangat jauh di mana para bule tinggal."
Tak hanya itu, Sheperd juga menemukan kesalahan subtitle lain, seperti ucapan "Mereka lebih terlihat seperti bermain-main daripada mendayung'" yang diterjemahkan menjadi "Mereka akan segera mati". Menurutnya, penggambaran yang salah dan merendahkan itu membuat karakter asli suku Matsigenka terbunuh. Sehingga orang melihat suku ini sebagai suku yang liar dan primitif.
Ada pula sebuah segmen dimana kepala suku yang mengancam akan mengoleskan bubuk cabai ke organ sensitif pria, digambarkan sebagai representasi suku Matsigenka yang pendiam dan gampang tersinggung. Dalam sebuah segmen lain, tampak salah satu host acara yang dihadapkan pada sarang semut sebagai hukuman atas pelanggaran kepercayaan tradisional yang tidak memperbolehkan membeli daging rusa.
Sheperd mengatakan telah bertemu dengan 'kepala suku' dan penerjemah program yang mengkonfirmasi bahwa beberapa adegan hanyalah rekaan belaka. Sang penerjemah menyatakan bahwa ia malu atas keterlibatannya dalam acara tersebut, namun terpaksa melakukan penerjemahan yang salah karena butuh uang.
Ron Snell, yang tinggal bersama puluhan tahun bersama suku Matsigenka dan fasih menggunakan bahasanya mengatakan, tak pernah sekalipun ia melihat tarian babi liar seperti yang digambarkan dalam program tersebut.
Serial ini ditayangkan di US Travel Channel pada 2009 dan juga disiarkan di saluran BBC Knowledge di Afrika Selatan pada tahun yang sama. Sheperd menyorot pengejaan yang salah terhadap nama suku yang mestinya ditulis Machiguenga, namun malah ditulis Machigenga.
Sheperd dan Snell lantas 'menyerang' program buatan sebuah rumah produksi di London yang disiarkan sebanyak 6 seri ini atas penggambaran yang sangat tidak akurat. Cicada Productions sendiri tidak memberi respon apapun terkait masalah ini, namun juru bicara BBC telah menyatakan bahwa program tersebut telah berkomitmen pada standar editorial tertinggi dan akan menindaklanjuti klaim yang telah dibuat.
Dilansir dari laman Daily Mail pada Rabu 3 Agustus 2011, acara bermasalah yang disiarkan di salah satu saluran internasional milik BBC itu berjudul 'Mark & Olly: Living with the Machigenga'. Menurut beberapa pihak yang pernah bekerjasama dengan suku yang tinggal di Amazon ini, banyak sekali subtitle yang salah, membuat suku ini terlihat seperti suku yang liar, bukan yang cinta damai seperti seharusnya.
Contohnya, dalam sebuah adegan, seorang anggota suku mengatakan sesuatu yang diberi subtitle "Kami menggunakan panah untuk membunuh pihak luar yang mengancam kami." Padahal, menurut Ron Shepard, antropolog yang mengerti bahasa suku yang juga dikenal dengan nama Matsigenka ini, arti sebenarnya adalah "Kalian berasal dari tempat yang sangat jauh di mana para bule tinggal."
Tak hanya itu, Sheperd juga menemukan kesalahan subtitle lain, seperti ucapan "Mereka lebih terlihat seperti bermain-main daripada mendayung'" yang diterjemahkan menjadi "Mereka akan segera mati". Menurutnya, penggambaran yang salah dan merendahkan itu membuat karakter asli suku Matsigenka terbunuh. Sehingga orang melihat suku ini sebagai suku yang liar dan primitif.
Ada pula sebuah segmen dimana kepala suku yang mengancam akan mengoleskan bubuk cabai ke organ sensitif pria, digambarkan sebagai representasi suku Matsigenka yang pendiam dan gampang tersinggung. Dalam sebuah segmen lain, tampak salah satu host acara yang dihadapkan pada sarang semut sebagai hukuman atas pelanggaran kepercayaan tradisional yang tidak memperbolehkan membeli daging rusa.
Sheperd mengatakan telah bertemu dengan 'kepala suku' dan penerjemah program yang mengkonfirmasi bahwa beberapa adegan hanyalah rekaan belaka. Sang penerjemah menyatakan bahwa ia malu atas keterlibatannya dalam acara tersebut, namun terpaksa melakukan penerjemahan yang salah karena butuh uang.
Ron Snell, yang tinggal bersama puluhan tahun bersama suku Matsigenka dan fasih menggunakan bahasanya mengatakan, tak pernah sekalipun ia melihat tarian babi liar seperti yang digambarkan dalam program tersebut.
Serial ini ditayangkan di US Travel Channel pada 2009 dan juga disiarkan di saluran BBC Knowledge di Afrika Selatan pada tahun yang sama. Sheperd menyorot pengejaan yang salah terhadap nama suku yang mestinya ditulis Machiguenga, namun malah ditulis Machigenga.
Sheperd dan Snell lantas 'menyerang' program buatan sebuah rumah produksi di London yang disiarkan sebanyak 6 seri ini atas penggambaran yang sangat tidak akurat. Cicada Productions sendiri tidak memberi respon apapun terkait masalah ini, namun juru bicara BBC telah menyatakan bahwa program tersebut telah berkomitmen pada standar editorial tertinggi dan akan menindaklanjuti klaim yang telah dibuat.
0 komentar:
Posting Komentar