TREN fesyen ala Timur Tengah sedang hangat-hangatnya menjamur di Indonesia, khususnya dalam busana Muslim. Itang Yunasz, perancang senior yang sempat meluncurkan buku berjudul “Heaven Sent” ini pun turut terjun menjadikan nuansa tersebut menjadi inspirasi rancangan busana terbarunya.
Meski Timur Tengah memiliki penduduk Muslim yang dominant, tak berarti negara tersebut menjadi kiblat mode Muslim. Tak heran, busana yang dikenakan mereka cenderung fleksibel dan sedikit universal. Hal itupun diamini Itang Yunasz yang sempat bertandang ke belahan negeri tersebut.
"Sebenarnya tren muslim itu hanya ada di Indonesia. Di ‘Middle East’, orang-orang memakai abaya tapi dalamnya seksi. Pasalnya, wanita di sana cenderung berada di dalam rumah. Berbeda dengan di negara kita di mana wanitanya sangat dinamis dan bergerak melakukan berbagai macam hal," ujar Itang pada wartawan usai peragaan busana “East to Middle East” yang digelar di Lagoon Lounge, Hotel Sultan, Senin (25/7/2011).
Meski demikian, tak berarti “Middle East” tidak memancarkan inspirasi. Itang, desainer berbakat tersebut justru mengambil sisi universalitas gaya berbusana yang tertuang dalam karyanya yang dipamerkan kemarin sekira 60 koleksi tersebut.
Gaya busana Timur Tengah yang cenderung panjang dikreasikan Itang dengan konstruksi dan “finishing” yang tidak umum, sehingga membuat koleksi yang dirancang dengan teknik moulage tersebut unik.
Keunikan tersebut bisa terlihat dari bentuk abaya dan kaftan persembahan Itang yang kental dengan nuansa moderen. Permainan draperi dan kain yang digunakan membuat busana Itang terlihat rumit namun sangat simpel.
"Ini dalam rangka menyambut Hari Raya saja. Jadi kebanyakan koleksinya longgar, lebih 'easy' dipakai. Karena kalau Hari Raya itu banyak agenda. Kita biasanya sudah mulai dari ibadah di pagi hari lalu kegiatan sampai malam karena harus ke rumah orangtua, rumah saudara dan sebagainya. Jadi busananya harus lebih comfort-lah," ujarnya.
Selain abaya dan kaftan, Itang juga menyuguhkan tawaran busana trendi yang menyemburatkan nuansa 70-an, seperti bentuk boho dress, long skirt, celana bell bottom, scarf, tambalan kain, print dan paisley. Menariknya, busana Itang terlihat simpel, elegan, namun tetap mewah dengan semarak warna tembaga, logam, warna cokelat, dan beberapa warna lainnya. Apalagi taburan ornamen batu, kayu, kristal, dan mutiara bertaburan dalam busananya kian menyibakkan keanggunan wanita muslim yang begitu bahagian merayakan Hari Raya. Tak heran, aura Lebaran pun begitu kental terasa.
0 komentar:
Posting Komentar