Salah satu lukisan yang dihasilkan Lee Hadwin saat tidur.
Lee Hadwin bukan pelukis biasa. Pasalnya, dia hanya bisa melukis saat tertidur alias mengigau. Sebaliknya, saat kesadarannya penuh, sekalipun diancam bunuh pun, Hadwin tidak akan bisa menghasilkan lukisan.
Hadwin mengetahui bakat uniknya itu sejak berusia empat tahun. Waktu itu dia berjalan dalam keadaan tidur lalu menggambari perabotan ibunya.
"Saya terbangun di tengah malam lalu mencoret-coret dinding," ujarnya.
"Pernah, saya mengukir sebuah meja kuno, milik keluarga kami turun-temurun. Tentu saja ibu tidak begitu senang," katanya.
Sampai saat ini dia sudah menghasilkan hampir 200 "lukisan tidur". Dia berhasil menjualnya ke sejumlah kolektor dan harganya mencapai ratusan ribu poundsterling.
Tidak semua karya seni yang dihasilkannya membuat bangga. Beberapa justru menimbulkan masalah. Misalnya, melukis pada tangga rumah atau mengguntingi celana jeans terbagusnya.
Hadwin mengaku tidak tahu bagaimana dia hanya bisa melukis dalam keadaan tertidur. Namun, dia yakin ada roh yang berkomunikasi dengannya dari alam lain.
Para pakar tentang tidur berpendapat, bisa jadi kondisi itu disebabkan trauma psikologi yang disebabkan kematian teman Hadwin saat dia masih kecil.
Saat-saat kreatifnya biasanya muncul setelah dia habis minum minuman keras. Saat terbangun, dia biasanya tidak ingat lagi yang dilakukannya.
"Teman-teman merekam saya. Saya jadi malu, rasanya seperti melihat diri sendiri saat mabuk," ujar mantan perawat itu.
Beberapa orang menganggapnya tidak bisa disebut seniman. "Kamu bukan seniman karena seniman harus dalam keadaan sadar untuk memproduksi karya seni," kata Hadwin menirukan komentar orang.
Hadwin tidak bermasalah dengan sebutan seniman atau tidak. "Saya tidak pernah tertarik pada seni," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar