Irna sudah tidak mampu lagi menahan emosinya ketika tuk kesekian kalinya Indra kembali membuat masalah meskipun ini bukan kemauannya, kali ini cup berisi es jeruk tumpah membasahi seragam putih abu-abu Irna akibat tidak sengaja Indra menyenggolnya karena kebetulan mereka berpapasan dipintu masuk kelas . Spontan Irna mengambil cup yg terjatuh namun masih ada sisa2 es jeruk kira2 setengah dari cup itu, kemudian dilempar ke arah Indra yang berlalu dan cup itu tepat mengenai punggung Indra dan membasahi seragam yg dikenakan Indra. seraya diiringi sumpah serapah keluar dari bibir Irna .
”Hey.. gak punya mata ya...!!! lo pikir lo siapa? Bisa berbuat seenaknya sama gue..!, sampe kapanpun gw gak mau lagi liat tampang lo....”
Gak ada yg bisa dilakukan Indra kecuali menatap wajah Irna dengan tatapan mata yg dan dalam seakan ingin berkata namun bibirnya terasa kelu. Nampak teman2 disekelilnig memandang mereka dan saling berbisik satu sama lain. Sementara Wulan teman sebangku Irna tak bisa berbuat apa2 selain berdiri terpaku disamping Irna yang tampak begitu emosi.
"Irna lo sadar apa yg lo lakukan?...,Hmm.. bukannya kl dikantin lo slalu ngomongin dia? dan kl menurut gw.. kayanya lo tuh.. Hmm...." Wulan gak melanjutkan kata-katanya karena takut kena semprot juga sama Irna yg masih emosi
Irna menunduk... ”Gak taulah Lan.. gw kesel sm dia, sebel.. pokoknya gw sebel..”
Wulan gak bisa lagi meneruskan kata-katanya, cuma dalam hati aneh aja, karena setiap kali makan dikantin Irna sukagomongin Indra meskipun kita lg gak bahas masalah cowok, ini kan berarti kemungkinan Irna punya rasa sama Indra, tapi kenapa dia marah sampai segitunya, kalau hanya gara2 kesenggol meskipun baju jadi basah oleh es jeruk. Aneh...!
Irna memang gadis cantik, memiliki bola mata yg bulat serta kulit putih dan pabila diperhatikan terdapat bulu-halus pada lengannya, gak cuma itu bentuk bibirnya yg tipis pada bagian atas dan sedikit tebal pada bagian bawah yg berwarna merah senantiasa selalu basah, semua ini menambah kesempurnaan padanya.
Memang belakangan ini ada aja masalah diantara mereka, seperti dua hari yang lalu tiba2 Irna marah gak jelas karena buku catatan fisikanya gak ada didalam tasnya, setelah menggeledah tas temannya satu persatu ternyata buku itu ada dilaci meja Indra, sontak Indra kaget.. karena dia gak merasa memindahkan buku itu dan sepertinya ini memang ulah teman-teman sekelas mereka yg sengaja ngerjain Indra karena dia belum satu bulan gabung dikelas ini.
Bumi terus berputar seiring berputarnya waktu, 10 tahun kemudian, disebuah Rumah Sakit terkenal dalam kamar kelas VVIP terkulai lemas tubuh wanita cantik yg dengan kulit putih mulus dan bibir nan lembut namun masih berwarna pucat,, meskipun demikian tidak mengurangi kecantikannya . Tampak pucat wajahnya, terlihat jarum infus menancap dilengan kirinya dengan selang yg mejulur sampai ketabung infus dengan label berwarna merah menandakan bahwa pasien habis menjalani operasi.
Tidak lama kemudian datang suster cantik untuk melihat kondisi pasien serta mengganti tabung infus yg sudah mulai habis. Sementara pada sisi bangsal tertdapat data pasien yaitu nama pasien, usia, dan dokter yg merawat. Irna nama yg tertera disana.
Memasuki hari kedua kondisi Irna sudah mulai pulih, sudah dapat mengenali teman2 semasa SMA dulu yang kebetulan menjenguknya dan tidak ketinggalan Wulan yang kebetulan kerja satu kantor dengan Irna disalah satu perusahaan provider telekomunikasi.
”Wulan....” Irna memanggil dengan namun dengan suara yg belum sepenuhnya normal.
”Ya.. Irna..”
”Ada apa dengan aku Wulan..?, kenapa aku bisa sampai disini..?”
”Kamu tuh tiba2 jatuh dan gak sadar gitu..., lalu aku dan Pak Min,serta teman2 lain buu-buru membawa kamu kesini. Kamu mengalami penyumbatan pembuluh darah dibagian kepala”
”Lalu... kenapa aku dirawat diruangan ini?.. ruangan ini mewah sekali.., seperti di hotel bintang lima, Dari mana aku harus membayar semua tagihan ini..”
Wulan tidak menjawab, tapi hanya tersenyum, sehingga membuat Irna penasaran...
”Kenapa kamu tersenyum aja Lan..., pastinya biaya operasi, perawatan di RS ini sangat mahal”
”Sudahlah kamu gak usah pikirkan masalah biaya, yang penting km sembuh... Ini ada surat dari dokter yg melakukan operasi kamu” Wulan mengambil amplop berwarna ungu yang ia terima dari seseorang yang ia kenal dirumah sakit ini.
Irna menerima amplop itu dengan rasa penasaran sambil memandang wajah Wulan yg nampak tersenyum
"Bacalah.. mungkin surat itu bisa mempercepat proses penyembuhanmu Irna.." Ucap Wulan
”Irna...”
Sepertinya Tuhan mengabulkan doaku yg berharap suatu saat nanti bisa menatap wajahmu meskipun sejenak, suatu saat nanti bisa melakukan sesuatu yg berharga tuk kamu guna menebus kesalahan-kesalahanku dimasa lalu.
Kini semua telah kulakukan... kuberharap kamu bisa memaafkan aku, melupakan kesalahnku, Dan Tuhan mendengar pintamu yg tidak ingin lagi melihatku.
Sejujurnya aku ingin mendampingimu sampai km benar-benar pulih.. namun dibelahan bumi lain banyak jiwa yg memerlukan aku... dan mungkin aku akan menetap disana selamanya.
Lekas sembuh Irna...
Dr. Indra Wibawa Sp.BS, Mars
Setelah membaca surat itu Irna langsung memeluk erat Wulan yg berada disampingnya tak kuasa Irna menangis sambil berkata
”Aku tuh sayang dia..., kamu tahu kan Wulan, tapi kenapa harus seperti ini..., Oh Tuhan kenapa semua ini harus terjadi? Tuhan aku ingin dia kembali, jangan sampai dia pergi... ” Air mata Irna terus mengalir deras hingga membasahi dress dikenakan Wulan, dan Wulan pun tak kuasa menahan air mata, perlahan air mata mulai membasahi pipi Wulan.
”Permisi...” nampak seorang suster berdiri dan disampingnya ada sesosok pria tampan, dengan tubuh yg tegap serta kulit yg bersih mengenakan setelan jas berwarna putih yg menandakan dia seorang dokter. Sepertinya mereka sdh lama berdiri dan menyaksikan Irna membaca surat hingga menangis. Irna dan Wulan begitu kaget melihat dokter muda itu, bukan karena ketampanannya, tapi sepertinya Irna tidak asing dengan wajah dokter itu.
”Hai Irna..., bagaimana kondisi kamu..? aku baru saja terima email dari IDI dan Manajemen RS, kalau kepergianku di tunda sampai satu tahun kedepan, dan posisiku disana di gantikan oleh dokter dari Singapura”
”Dan aku harap km tidak marah kepada Tuhan, karena tidak mengabulkan permintaanmu untuk tidak melihat aku lagi..” ujar Indra sambil tersenyum.
”Terima kasih Tuhan...” dalam hati Irna berkata.
kiriman dari :
Rochmansyah
sumber: http://www.menjelma.com/2012/01/cerpen-cinta-tak-akan-pergi.html
0 komentar:
Posting Komentar